Dua orang sahabat lama sedang berbincang di ruang tamu yang sederhana. Dua cangkir kopi hitam kental jadi menemani mereka.
“Saya mikir. Sampean anaknya empat, sekolah dan mondok semua. Kok ya kuat ngirim?,” tanya lelaki pertama.
Sebelum menjawab, lelaki kedua yang jadi lawan bicaranya menyempatkan diri menyeruput kopi hitam kentalnya. “Gusti Allah sugih (Maha Kaya), kok sampean bingung,” jawabnya enteng.
Ia lantas melanjutkan, “Bos kita itu Allah yang Maha Kaya. Bukan manusia yang ngasih hanya beberapa,” lanjutnya.
Saya yang mendengarkan pembicaraan keduanya tiba-tiba merasa tersentak. Selama ini saya masih seringkali merasa sangat tergantung pada manusia, dan menganggap manusia jadi bos saya. Padahal, tidak! Sekali-kali tidak! Kita punya Allah yang Maha Kaya.
۞وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا وَيَعۡلَمُ مُسۡتَقَرَّهَا وَمُسۡتَوۡدَعَهَاۚ كُلّٞ فِي كِتَٰبٖ مُّبِينٖ ٦
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (QS Huud : 6)
Yahh…kelanjutannya apa itu mbak? hehe
Mintanya ke Allah gimana donk caranya? 😀
SukaDisukai oleh 1 orang
Mintanya pake doa aja, hehe. Kita cukup berusaha, berdoa, bersyukur seberapapun yang kita miliki, bersabar, dan bertawakkal. Katanya sih gitu. Tapi saya sendiri belum bisa praktik. Wkwkwk
SukaSuka
Oohh gituu yaa..oke deh..nice info..
kirain ada jurus2 lainnya..hehe
Oia, perlu istiqomah juga mbak..biar makin mantapp
SukaDisukai oleh 1 orang
Nah, itu ternyata lebih tahu daripada saya. 😀
SukaSuka
Apalah aku mbak…lagi belajar juga kok…hehe
SukaDisukai oleh 1 orang
Sama2 belajar ya.. 😀
SukaDisukai oleh 1 orang